Moral, amoral, atau imoral

Monday 31 August 2009

Benarkah apabila semua rumus fisika (dalam kerangka tiga dimensi) akan kembali pada hukum kedua Newton, F=ma?
Benarkah apabila kita memakai teori kohomologi dalam kependudukan, maka hasilnya jumlah manusia semakin berkurang?
Benarkah apabila kita membuat segitiga dalam permukaan bola, maka ketiga sudutnya bisa 90 derajat?
Benarkah apabila kita melihat lukisan dengan paradigma kriptologi, maka yang terlihat adalah sebuah kata-kata?
Benarkah apabila kita menghitung percepatan kereta dan mobil dengan perhitungan kalkulus, maka selamanya kedua benda besi itu bergerak dengan kecepatan yang sama?
Benarkah apabila kita memakai akal biner, maka 1+1 bukan sama dengan 2 ?

Apabila kita melihat diri kita di cermin, maka kita akan serasa melihat diri kita, cermin tidak mungkin berbohong. Tetapi cermin juga menunjukkan posisi yang salah pada diri kita, bagian kiri terletak di sebelah kanan dan demikian sebaliknya, cermin juga berbohong.

Paradigma, merupakan hal yang akan memberi nilai pada tiap karakter, status, aktivitas, dan peran dalam masyarakat. Pembuktian merupakan derivasi dari paradigma ilmiah yang harus menunjukkan pada kebenaran. Tetapi apakah kebenaran itu selamanya bisa ditunjukkan? Matahari tidak membutuhkan api lilin untuk menunjukkan dirinya. Tidak perlu adanya pembuktian, suatu saat kebenaran akan terungkap.

Salam
Sebagian besar orang akan berusaha untuk mengubah dunia, tetapi saya akan berusaha untuk mengubah diri

0 comments:

Post a Comment