SUARA atau SARA

Saturday 15 August 2009

kala SD.........
Saya diberitahu oleh guru bahwa Soekarno dan Hatta adalah proklamator kemerdekaan Republik Idonesia. Mereka membacakan sebuah kalimat panjang yang disebut dengan proklamasi. Proklamasi ini membawa Indonesia sebagai bangsa merdeka, bangsa yang memiliki kemandirian tanpa adanya intervensi asing dalam pengambilan kebijakan-kebijakannya.

ketika SMP.......
Saya mendapatkan pengetahuan baru, ternyata Soekarno dan Hatta ketika membacakan teks Proklamasi bukanlah keinginan sendiri, melainkan desakan dari para pemuda yang melihat “vacuum of power” sebagai imbas dari perang dunia kedua. Perhelatan begitu hebat antara golongan muda dengan golongan tua, sekedar untuk memutuskan kapan Proklamasi dilaksanakan.

waktu SMA........
Hal baru yang saya dapat, ternyata Proklamasi tersebut juga mendapat ijin dari petinggi negara “penjajah”. Hal ini cukup menohok, karena Proklamasi bukanlah sesuatu yang diperjuangkan, melainkan pemberian. Jadi pertarungan yang terjadi antara golongan tua dengan golongan muda merupakan hal yang “merugi”, karena dilaksanakan pada saat itu atau kapan pun hasilnya akan sama saja, Indonesia akan merdeka.

saat KEKINIAN........
Baik golongan tua maupun golongan muda ternyata dikendalikan oleh suatu organisasi pembentuk kemerdekaan sebuah negara. Keterlibatan ini tidak dilakukan secara langsung melainkan melalui paradigma dan visi dunia. Pandangan yang menunjukkan adanya hak-hak yang diakui, pandangan kebebasan berpendapat, dan pandangan kebebasan dari penjajahan bangsa asing. Agak berat menerima kenyataan ini, tetapi harus diakui, bagaimana cara kita berfikir, mengapa kita berfikir, dan tindakan apa yang harus dilakukan, pada saat itu, merupakan rancangan yang dibentuk.

kemudian.......
Golongan muda telah membuat 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Indonesia. Pemuda memiliki peran penting dalam penancapan tonggak sejarah di Indonesia. Pemuda menduduki posisi teratas dalam materi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini, pemuda berjuang agar suaranya selalu didengar oleh pemerintah-pemerintah agar cita-cita Indonesia tercapai dan tergapai. Dari berakhirnya perang dunia kedua sampai sekarang, perubahan (kebijakan) pemerintah selalu diawali dengan hadirnya suara pemuda di jalan-jalan. Pemuda, melalui nilai-nilai yang diperjuangkannya, menjadi peng-awal dari hadirnya pergantian atmosfer politik pemerintahan, yang tentu saja akan berimbas pada kemakmuran rakyat di sekitar khatulistiwa.

kemungkinan.......
Nilai-nilai seperti apa yang kita perjuangkan?
Ketika kita bersuara, logika apa yang kita pakai, apakah logika biner atau logika fuzzy?
Ketika kita berjuang, etika apa yang kita pakai, apakah etika deontologi atau etika utilitarian?
Ketika kita membela, pihak mana yang kita bela, golongan saya, kemanusiaan, atau keterlibatan entitas pengada?
Terlepas apakah ilmu itu bebas nilai atau terikat nilai, yang pasti, bagaimana kita berfikir, bagaimana kita berujar, dan bagaimana kita bertindak, tidak akan terlepas dari nilai-nilai yang membentuk kita. Mengingat pemuda adalah orang dengan pengalaman setengah, gampang mengikuti emosi-nya, dan terlalu asyik dengan puber intelektualnya, membawa kita agar memerhatikan apakah nilai yang kita suarakan merupakan pesanan, rancangan, atau sesuatu bagian dari sebuah konspirasi. Seperti halnya kita mengenal peradaban besar pada masa lalu karena keruntuhannya, apabila tidak runtuh, kita tidak akan mengenalnya, karena mereka berdampingan dengan kita sekarang ini.

bukanlah........
Kemakmuran seperti apa yang kita perjuangkan demi bangsa ini?
Kesejahteraan seperti apakah yang ingin ada pada setiap penduduk Indonesia?
Kebaikan (ketidak berpihakan) apakah yang akan menjadi hukum di Indonesia?

melainkan......
Apa yang membentuk paradigma saya?
Mengapa saya memiliki paradigma ini?
Latar apa yang membuat saya memiliki nilai ini?

salam
demokrasi tidak mengakhiri konflik, ia hanya menggeser konflik dari tataran fisik ke tataran mental

2 comments:

Anonymous said...

demokrasi memang banyak menyisakan masalah

Anonymous said...

blog nya bermutu dan cerdas
ditunggu tulisannya yang laen

Post a Comment