Pertandingan atau Perbandingan

Tuesday 11 August 2009

Kemenangan atau sekedar perbandingan?

Kemarin, hari kesembilan pada bulan delapan 2009, saya menjadi staff ahli dari seorang juri yang memiliki kewenangan tertinggi dalam menentukan kemenangan lomba kebersihan lingkungan. Keseluruhan rombongan dewan penilai itu, yang berjumlah 12 orang, berjalan menyusuri jalanan tiap rumah dan kami mendapatkan lingkungan yang sangat bersih, berbeda dengan hari sebelumnya. Di lain tempat, kami menemukan kondisi yang seadanya, para warga tidak bergiat membersihkan lingkungan. Kondisi di tempat itu sama dengan hari-hari sebelumnya.

Singkat cerita, dari kriteria penilaian yang ada pemenangnya bukanlah dari warga yang memiliki kondisi sangat bersih atau kondisi yang rapi, melainkan dari seorang warga yang mampu mengatur situasi rakyat sekitar dan meregulasi warga disekitar tempat tinggal dia untuk bekerja dan pelayanan yang sigap. Jejak yang ada pada hari itu menorehkan sebuah pertanyaan, apakah kemenangan itu?

Apakah kemenangan itu?

Adakah juara kedua dalam perlombaan?

Apakah kualitas bisa sekedar dinilai dengan “angka”?

Kita mengenal malam hari karena ada siang hari, kita mengenal laki-laki karena ada perempuan, kita mengetahui kanan karena ada kiri. Andaikan tidak ada siang hari, tidak ada perempuan, tidak ada kiri, apakah kita akan mengetahui situasi oposisinya?

Kita mengetahui pemenang karena ada yang kalah, coba kita berfikir, tidak ada yang kalah, apakah pemenang itu bisa disebut pemenang? Mengapa perlu diadakan juara kedua, apakah juara kedua itu benar-benar juara? Bagaimana kita mengetahui sang juara menempati posisi tertinggi, dari angka? Apakah kualitas seseorang bisa ditentukan dari angka, apakah itu tidak merujuk pada kuantitas?

Hampir di setiap pertandingan atau perlombaan atau segala hal yang berkaitan dengan hal itu, menggunakan kriteria dan menorehkan angka untuk memberi penilaian. Kemudian angka tersebut kita bandingkan dengan angka lain dan tentu saja angka tertinggi memiliki hak untuk mendapatkan gelar sang juara. Sesederhana itu, semudah itu.

salam
Menang Tanpa Mengalahkan

0 comments:

Post a Comment